Minggu, 04 Oktober 2009

Apakah Mangrove itu ?

Kata "Mangrove" berkaitan sebagai tumbuhan tropik dan komunitas tumbuhnya di daerah pasang surut, sepanjang garis (seperti: tepi pantai, muara, laguna dan tepi sungai) dipengaruhi oleh kondisi pasang surut.
Menurut FAO (1999) definisi Mangrove adalah pohon dan semak yang tumbuh di bawah ketinggian air pasang tertinggi.
Menurut saya sendiri, mangrove dapat didefinisikan sebagai tumbuhan peralihan antara darat dan laut yang hidup di daerah pantai yang terlindung (laguna, muara) dan hidup di substrat pasir atau lumpur, dipengaruhi oleh pasang surut, tahan terhadap salinitas tinggi dan memiliki perakaran yang unik dan khas.
Mangrove termasuk varietas besar dari famili tumbuhan, yang beradaptasi pada lingkungan tertentu.

2 komentar:

  1. Menurut Bengen (2004) hutan mangrove merupakan komunitas vegetasi pantai tropis dan sub tropis, yang didominasi oleh beberapa jenis pohon mangrove yang mampu tumbuh dan berkembang pada daerah pasang surut pantai berlumpur.

    BalasHapus
  2. Mangrove merupakan suatu komunitas vegetasi pantai wilayah tropis yang didominasi oleh beberapa spesies pohon yang khas atau semak-semak yang mampu tumbuh di perairan asin (Nybakken, 1993). Bengen (2004) mendefinisikan mangrove sebagai suatu komunitas vegetasi pantai tropis dan subtropik yang didominasi oleh beberapa jenis pohon yang mampu tumbuh dan berkembang pada daerah pasang surut pantai berlumpur.
    Tumbuhan mangrove sebagaimana tumbuhan lainnya mengkonversi cahaya matahari dan zat hara menjadi jaringan tumbuhan (bahan organik) melalui proses fotosintesis. Mangrove merupakan sumber makanan potensial dalam berbagai bentuk, bagi semua biota yang hidup di ekosistem mangrove. Berbeda dengan ekosistem pesisir lainnya, komponen dasar dari rantai makanan di ekosistem mangrove bukanlah tumbuhan mangrove itu sendiri, tetapi serasah yang berasal dari tumbuhan mangrove (daun, ranting, buah, batang, dan sebagainya). Sebagian serasah mangrove didekomposisi oleh bakteri dan fungi menjadi zat hara terlarut yang dapat langsung dimanfaatkan oleh fitoplankton, alga ataupun tumbuhan mangrove itu sendiri dalam proses fotosintesis; sebagian lagi sebagai partikel serasah (detritus) dimanfaatkan oleh ikan, udang dan kepiting sebagai makanannya (Bengen, 2004).
    Komunitas mangrove tumbuh baik pada pantai berlumpur yang terlindung dan teluk, pada umumnya pohon-pohonnya berbatang lurus dengan ketinggian mencapai 3,5 sampai dengan 4,5 m. Pada daerah pantai berpasir dan terumbu karang, mangrove tumbuh kerdil dan rendah dengan batang yang bengkok-bengkok (Dirjen RL Departemen Kehutanan, 2006b). Jenis mangrove mempunyai habitat segresi (terpisah, terasing), tergantung pada tinggi tempat dari permukaan laut, salinitas, keadaan tanah dan sebagainya (Taniguchi 1999 dalam Panjaitan, 2002)
    Tomlinson (1994) dalam Panjaitan, (2002) membagi spesies mangrove menjadi tiga komponen yaitu :
    1.Komponen mayor, yaitu spesies yang mengembangkan karekteristik morfologi yang berupa akar udara dan mekanisme fisiologi yang berupa kelenjar garam untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Jenis mangrove yang memiliki kelenjar garam antara lain : Rhizopora sp.,Ceriops sp., Avicennia sp., Bruguiera sp., Sonneratia sp.
    2.Komponen minor (tumbuhan pantai), yaitu spesies yang tidak menonjol, dapat tumbuh di sekeliling habitat. Jenis-jenis yang termasuk komponen minor adalah Spinifex litoreus (gulung-gulung), Ipomea-pes caprae (ketang-ketang).
    3.Komponen asosiasi , yaitu jenis yang tidak tumbuh pada komunitas mangrove yang sesungguhnya dan dapat tumbuh pada tanah daratan (terestrial). jenis-jenis yang termasuk asosiasi mangrove misalnya Terminalia cattapa (ketapang) dan Cerbera manghas (bintaro).

    BalasHapus